Buah Yang Sudah Jarang Kita Jumpai
Menteng (Baccaurea racemosa)
Rasanya asam-asam manis. Daging buahnya sangat sedikit karena bijinya
besar. Buah ini banyak terdapat di Bogor dan sekitarnya. Di Jawa Tengah,
menteng disebut dengan mundung. Menteng, kepundung, atau (ke)mundung
adalah pohon penghasil buah dengan nama sama yang dapat dimakan. Sekilas
buah menteng mirip dengan buah duku namun tajuk pohonnya berbeda. Rasa
buahnya biasanya masam (kecut) meskipun ada pula yang manis.
Menteng dulu biasa ditanam di pekarangan
namun sekarang sudah sulit ditemui akibat desakan penduduk dan penanaman
tanaman buah lain yang lebih disukai. Tumbuhan ini asli dari Pulau
Jawa. Di sekitar Jakarta dan Bogor kadang-kadang masih ditemukan penjual
buah menteng.
=======================================================================
=======================================================================
Kemang (Mangifera caesia)
Buah kemang sejenis mangga, apabila telah matang berwarna kuning kecoklat-coklatan. Buah ini mengeluarkan aroma seperti terpentin. Daging buah berwarna kuning,mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis. Buah yang masak dapat dimakan segar, sedang buah yang hampir masak biasanya dimakan untuk campuran rujak. Daunnya yang masih muda dapat digunakan untuk lalap. Kemang menyebar secara alami di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya; dan banyak dibudidayakan di Jawa bagian barat, terutama dekat Bogor. Tumbuhan ini terutama menyebar di dataran rendah di bawah 400 m, jarang hingga 800 m dpl. Jenis ini tahan terhadap penggenangan, dan seringkali didapati dekat tepi sungai.
Di sebagian wilayah sumatera selatan ada
mitos yg meyebutkan jika setumpuk buah durian digabungkan dengan 1 buah
kemang dalam 1 malam seluruh buah durian akan merekah terbuka matang,
juga mitos orang akan langsung mokad apabila kepalanya tertimpa buah ini.
=======================================================================
=======================================================================
Gandaria (Bouea macrophylla Griffith)
Adalah tanaman yang berasal dari
kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis,
dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand. Gandaria
dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau
saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran
sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki
rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai
lalap. Batang gandaria dapat digunakan sebagai papan.
=======================================================================
=======================================================================
Kecapi (Sandoricum koetjape)
Kecapi, sentul atau ketuat adalah nama
sejenis buah dan juga pohon penghasilnya Kecapi diperkirakan berasal
dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad yang silam, tumbuhan
ini dibawa dan dimasukkan ke India, Indonesia (Borneo, Maluku),
Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman buah ini kemudian menjadi
populer, ditanam secara luas dan mengalami naturalisasi.
Pohon ini ditanam terutama karena
diharapkan buahnya, yang berasa manis atau agak masam. Kulit buahnya
yang berdaging tebal kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak
lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade. Kayu kecapi bermutu baik
sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah
dikerjakan dan mudah dipoles. Berbagai bagian pohon kecapi memiliki
khasiat obat. Rebusan daunnya digunakan sebagai penurun demam. Serbuk
kulit batangnya untuk pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat
kembung, sakit perut dan diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah
melahirkan. Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur
berwarna kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini
dianggap sebagai spesies yang berbeda.
=======================================================================
=======================================================================
Bisbul (diospyros blancoi)
Bisbul adalah nama sejenis buah beserta
pohonnya. Tumbuhan ini berkerabat dekat dengan kesemek dan kayu
hitam. Nama-nama lainnya adalah buah mentega (bahasa Melayu, merujuk
pada daging buahnya ketika masak), kamagong, tabang atau mabolo
(Tagalog, merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus), marit
(Thailand), dan velvet apple (Inggris). Buah bisbol berbentuk bulat,
agak pipih. Kulit buah berwarna merah muda, atau jingga
kekuning-kuningan dengan bulu halus berwarna kemerahan. Berbau seperti
mentega. Biji berwarna coklat.
=======================================================================
=======================================================================
Burahol/Kepel (Stechocarpus burahol)
Adalah flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel dikenal
sebagai buah meja (santapan wajib) kegemaran puteri kraton di Jawa
karena menyebabkan keringat beraroma wangi. Bentuk buah burahol bulat
lonjong atau kebulatan, bagian pangkal agak meruncing. Warnanya coklat
keabu-abuan, kalau sudah tua berubah menjadi coklat tua. Daging buah
agak kekuningan sampai kecoklatan, rasa manis, membungkus biji yang
berukuran cukup besar. Buah masak dimakan segar, dan setelah makan buah
ini pengeluaran air seni menjadi lancar. Selain itu, bau keringat
menjadi wangi, bau napas menjadi harum.=======================================================================
=======================================================================
Jambu Mawar (Eugenia jambos)
Jambu mawar alias jambu kraton adalah anggota suku jambu-jambuan atau
Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara, Dinamai demikian karena buah
jambu ini memiliki aroma wangi yang keras seperti mawar. Buah berbentuk
hampir bulat, agak lonjong atau melebar pada dasarnya. Garis tengahnya 4
– 5 cm. Bila sudah masak warnanya kuning pucat atau kehijau-hijauan,
dengan kulit licin dan agak keras. Warna bijinya coklat. Buah yang sudah
masak bisa dimakan segar atau dimasak dulu dicampur dengan buah lainnya
serta gula untuk dibuat selai atau jeli.=======================================================================
=======================================================================
Lobi-lobi (Flacourtia inermis)
Buah lobi-lobi berukuran kecil, bentuknya
agak bundar. Yang sudah masak warnanya merah tua, rasanya asam atau
manis, kadang-kadang kelat dengan biji banyak. Buah yang sudah masak
digunakan untuk bahan pembuat rujak, sirup, sele, buah kalengan, asinan
dan manisan.
=======================================================================
=======================================================================
Rukem (Flacourtia rukem)
Buah berbentuk bulat, daging buahnya tebal dan mengandung cairan. Buah yang masak berwarna merah kehitaman. Rasanya asam-asam manis, dan berbiji banyak. Dapat dimakan dalam keadaan segar, dan dapat pula dibuat rujak. Bisa juga dibuat manisan dan asinan. Buah yang masih muda dapat digunkan sebagai obat, dan daun mudanya bisa untuk lalap.
=======================================================================
=======================================================================
Sawo Durian (Chrysophyllum cainito)
Buah sawo durian hijau yang telah tua
kulitnya hijau keputihan dan jika masih muda warnanya hijau muda. Sedang
daging buahnya lunak dan berwarna putih susu bila telah masak. Sawo
durian merah mula-mula berwarna hijau, lalu berubah kemerahan dan lantas
menjadi keunguan di saat mencapai kematangannya. Daging buah berwarna
putih susu seperti sawo durian hijau. Hanya saja di bagian tepinya, bila
dibelah, akan tampak warna keunguan.
=======================================================================
=======================================================================
Terap (Artocarpus odoratissimus)
Pohon ini terutama ditanam karena
buahnya, yang dimakan dalam keadaan segar atau diolah sebagai kue-kue.
Buah terap harus segera dimakan dalam beberapa jam setelah dibuka,
karena baunya yang harum cepat berkurang dan warnanya dapat berubah
karena teroksidasi. Biji terap juga dapat dimakan setelah dipanggang
atau direbus dengan garam. Terap dapat tumbuh sejak daerah dekat pantai
hingga ketinggian sekitar 1000 m dpl. Pohon ini menyenangi tanah liat
berpasir dan wilayah dengan curah hujan cukup tinggi dan merata. Buah
biasa didapati di awal musim hujan, antara Agustus hingga Januari
bergantung pada lokasinya.
=======================================================================
=======================================================================
Jambu Bol (Syzygium malaccense)
Buah jambu bol biasa disajikan sebagai
buah meja. Jambu bol, bersama dengan jambu air dan jambu semarang atau
jambu cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat
saling menggantikan.Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan
sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup
atau dijadikan asinan. Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya
lebih disukai orang dan karena itu harganya juga umumnya lebih tinggi
daripada jambu air atau jambu semarang. Kulit batangnya digunakan
sebagai obat sariawan. Sedangkan kayunya yang keras dan kemerahan cukup
baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.
=======================================================================
=======================================================================
Jamblang (Syzygium cumini)
Buah jamblang biasa dimakan segar. Di India dan Filipina, seperti juga kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, buah jamblang yang masak dicampur dengan sedikit garam dan kadang-kadang ditambahi gula, lalu dikocok di dalam wadah tertutup (biasanya dua mangkuk ditangkupkan) sehingga lunak dan berkurang sepatnya. Buah yang kaya vitamin A dan C ini juga dapat dijadikan sari buah, jeli atau anggur.
=======================================================================
=======================================================================
Buni
Pohon buah ini tinggi 15-30 m. Pohon
berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa
tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari
dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal, bertangkai pendek,
bentuknya. bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi
rata agak bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda
warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua.
Buni berumah dua, bunga dalam tandan,
keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil
panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak menjadi
ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk
berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau
dimakan mentah sebagai lalab. Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang
yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat
selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai
untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau
okulasi.
Selain dikenal sebagai buah buni, tanaman
ini juga bernama barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa);
Burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); Bune tedong
(Makasar); U ye cah (China).
=======================================================================
=======================================================================
Buah Lontar
1. Kulitnya tidak keras, dan tidak ada sabutnya
2. memotongnya cukup mengguanakan pisau karena kulitnya lunak
3. tidak ada tempurung
4. rasanya seperti kelapa muda
5. airnya sedikit
6. Tiap 1 buah lontar ada sekitar 3 daging berbentuk oval
7. Rasanya agak mirip dengan kelapa muda.
8. Teksturnya agak mirip dengan sari buah kelapa (nata de coco)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar